A. Judul
Penggunaan
Metode Kolaborasi dalam Pembelajaran Menulis puisi bebas Bebas untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 1 Mekarsari,
Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2007/2008
B. Nama Penulis
Komariah
C. Bidang Kajian
Keterampilan
Menulis Sastra pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
D. Abstrak dan Kata Kunci
ABSTRAK
Kata Kunci: Menulis puisi bebas Bebas, Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, dan
Metode Kolaboratif
Penelitian ini dilakukan dalam rangka
memperbaiki kinerja guru dan siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas
menlalui penggunaan metode kolaboratif. Diharapkan melalui penggunaan metode
tersebut tujuan pembelajaran menulis dapat dicapai oleh seluruh siswa kelas V
SD Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis, Tahun Pelajaran 2007/2008.
Waktu pelaksanaannya, sesuai dengan kalender akademik di sekolah, agar tidak
mengganggu jalannya aktivitas KBM. Rancangan penelitian yang ditempuh, yakni
penelitian tindakan kelas, yang terdiri atas empat tahapan, yakni membuat
perencanaan tindakan, melaksanakan tindakan dalam pembelajaran, mengobservasi
tindakan, dan merefleksi tindakan. Penelitian tersebut dilaksanakan dalam tiga
siklus. Adapun data penelitian ini, meliputi catatan lapangan, catatan hasil
pengamatan, dokumentasi perencanaan, dan hasil evaluasi. Teknik pengumpulan
data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dokumentasi, tes, dan
diskusi. Teknik analisis data menggunakan teknik kualitatif model mengalir,
meliputi tahap reduksi data, pemaparan data, verifikasi, dan penyimpulan data.
Untuk menguji keabsahan data dilakukan pengecekatan ulang (triangulasi) dengan
kolabolator dan siswa. Setelah menyelesaikan penelitian ini, diperoleh simpulan
sebagai berikut.
1. Penggunaan metode kolaborasi dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas
bebas.
2. Penggunaan metode kolaborasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas bebas.
E. Pendahuluan
a.
Latar belakang Masalah
Pembelajaran sastra di sekolah-sekolah bertujuan untuk memperhalus budi pekerti
siswa, seperti ditegaskan dalam kurikulum yang berlaku saat ini. Hal ini sebagaimana
ditegaskan Rusyana (1987:132), bahwa “Pembelajaran sastra di sekolah perlu terus-menerusditingkatkan agar semakin hari makin memperhalus budi pekerti siswa, yang disajikan melalui
pembelajaran keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis).
Salah satu dari tuntutan pembelajaran sastra di kelas V yang belum dapat
dipenuhi dengan baik, khususnya oleh siswa kelas V SD Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan
Cimerak, Kabupaten Ciamis pada tahun pelajaran 2007/2008, yaitumenulis puisi
bebas. Dari 31 orang siswa, baru dikatehui 8 orang siswa yang mampu memenuhi
tuntutan pembelajaran menulis puisi bebas bebas. Kemampuan dimaksud, yakni “Menulis puisi bebasanak berdasarkan gambar” (BSNP, 2006:30).
Berdasarkan hasil refleksi awal, saat proses
pembelajaran menulis puisi bebassedang berlangsung, siswa tampak kurang aktif
meresfon setiap tuntutan, yaknibelajar menentukan
gagasan pokok berdasarkan pengalaman, dan menulis
puisi bebas
berdasarkan gagasan pokok dengan menggunakan pilihan kata yang tepat. Selain itu, antarsiswa tidak terjadi saling belajar memberi dan
menerima masukan yang positif dalam membangun pengetahuan tentang kompetensi
yang sedang dipelajari. Siswa enggan bertanya jawab sehubungan dengan hal-hal
yang kurang dipahaminya dalam memenuhi tuntutan pembelajaran. Hal ini sangat
disadari karena pengelolaan pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk lebih banyak berbuat daripada duduk, dengar, catat, dan hafalkan
(DDCH). Itu sebabnya, pada siswa dituntut memenuhi hal yang sebenarnya kurang
mampu. Atas dasar itu, yang telah mendorong kepada penulis untuk mengadakan
penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran menulis puisi bebaspada siswa kelas
V SD Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis pada tahun
pelajaran 2007/2008.
b. Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, dan
Pemecahan Masalah
a) Identifikasi Masalah
Ada beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi
dari persoalan di atas, yakni sebagai berikut.
1.
Pembelajaran menulis puisi bebaspada siswa kelas V SD
Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis pada tahun pelajaran 2007/2008,
tidak berlangsung dalam kondisi yang diharapkan, yakni mengaktifkan,
mengkreatifkan, menyenangkan, dan memberhasilkan seluruh siswa di kelas ini.
2.
Antarsiswa tidak terjadi saling belajar memberi dan
menerima masukan yang positif untuk membangun pengetahuan yang sangat
diperlukan dalam memenuhi tuntutan pembelajaran.
3.
Siswa tidak memiliki keberanian untuk bertanya kepada
guru, sehubungan dengan materi pembelajaran yang kurang dipahaminya.
4.
Fokus pembelajaran yang seharusnya pada proses belajar
siswa, yang dilakukan guru justeru lebih pada tersampaikannya materi
pembelajaran kepada siswa sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
5.
Belum ditemukan metode yang tepat untuk membelajarkan
siswa dalam memenuhi setiap tuntutan pembelajaran menulis puisi bebas.
6.
Pembelajaran menulis puisi bebas, tidak berlangsung
kondusif, karena pengelolaan masih bersifat monoton.
7.
Sebagian besar siswa kurang berhasil mencapai kriteria
ketuntasan minimal.
b) Rumusan Masalah
Pokok masalah dalam penelitian ini dituangkan dalam dua pertanyaan berikut.
1.
Bagaimana langkah-langkah
menggunakan metode kolaboratif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas?
2.
Apakah penggunaan metode kolaboratif dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas?
c)
Pemecahan
Masalah
Untuk
mengatasi masalah yang dihadapi guru dan siswa kelas V SD Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan
Cimerak, Kabupaten Ciamis dalam pembelajaran menulis puisi bebas, diupayakan
solusinya, yaitu metode kolaborasi. Penggunaan metode ini diharapkan dapat
memperbaiki kinerja guru dan siswa. Solusi ini ditempuh melalui prosedur
penelitian tindakan kelas yang direncanakan dalam tiga siklus.
c. Tujuan Penelitian
Penelitian ini
bertujuan:
1.
Untuk meningkatkan aktivitas
belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas, agar aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan.
2.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran menulis puisi bebas, agar dapat mencapai kriteria ketuntasan
minimal yang telah ditentukan.
3.
Meningkatkan kinerja guru dalam mengelola pembelajaran
menulis puisi bebas, agar tidak monoton dan terfokus pada proses belajar siswa
secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
d. Hipotesis Tindakan
Penelitian
tindakan kelas ini direncanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan
mengikuti prosedur perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Melalui
ketiga siklus penelitian tindakan kelas tersebut, dapat diamati peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas berdasarkan langkah-langkah metode kolaborasi. Dengan
demikian, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut.
1)
Penggunaan metode kolaborasi
dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas.
2)
Penggunaan metode kolaborasi
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis
puisi bebas.
F.
Kajian Teori
1.
Menulis puisi bebas Bebas
a.
Arti Menulis puisi bebas Bebas
Menulis puisi
bebasbebas berbeda dengan menulis puisi bebas
terikat. Perbedaan ini dapat diketahui dari penjelasan Nababan (2008:196), yang
dikutip berikut “Puisi terikat, artinya puisi yang terikat oleh aturan bait dan
baris. Sedang puisi bebas, artinya puisi yang tidak terikat oleh aturan bait,
baris, maupun rima”. Adapun isi puisi
bebas dapat dibedakan atas romansa, elegi, ode, himne, epigram, satire, dan
balada (Nababan, 2008:197). Contoh puisi bebas, di antaranya puisi karya
Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, dan Sapardi Djoko Damono. Salah satu
puisi hasil karya penyair tersebut, di antaranya tertulis berikut.
Tragedi
Winka dan Sihka
Kawin
Kawin
Kawin
Kawin
Kawin
Ka
win
Ka
win
Ka
win
Ka
win
Ka
winka
winka
winka
sihka
sihka
sihka
sih
Ka
sih
Ka
sih
Ka
sih
Ka
sih
sih
sih
sih
ka
Ku
(Sutardji Calzoum Bachri, 1983)
Pada contoh
puisi di atas tampak jelas ketidakteraturan bait, baris, maupun rima. Itu
sebabnya menulis puisi bebasseperti tidak sesulit menulis puisi bebas terikat.
Namun hal ini bukan berarti bebas untuk tidak meresfon ciri-ciri kebahasaan
puisi dan hakikat unsur-unsur dan metode puisi. Pemahaman terhadap hal-hal ini
penting agar diperoleh puisi yang diinginkan, termasuk dalam menulis puisi
bebas bebas.
b.
Ciri-ciri Puisi (Terikat atau Bebas)
Ditinjau dari Segi Kebahasaan
Ciri suatu puisi, baik terikat
maupun bebas, diantaranya dibangun dengan unsur kebahasaan yang khas,
sebagaimana dijelaskan Nababan (2008:197), bahwa “Ditinjau dari segi
kebahasaannya, puisi mempunyai ciri-ciri yang sudah tentu, antara lain : (1)
pemadatan bahasa; (2) pemilihan kata khas atau kata berlambang; (3) kata
konkret; (4) pengimajian; (5) irama; dan (6) tata wajah”.
2.
Metode Kolaborasi
a.
Pengertian Metode Kolaborasi
Pembelajaran menulis puisi bebas
berdasarkan teknik kolaborasi diilhami oleh pendapat Alwasilah (2005:25) yang
mengemukakan sebagai berikut. “Shalat berjamaah – demikian kata Nabi – dua
puluh tujuh kali lebih baik dari pada shalat menyendiri. Pahalanya pun jauh
lebih besar. Karena itu lakukanlah shalat secara berjamaah di tempat yang
mulia. Demikian pula menulis”. Adapun alasan-alasan lain, dijelaskan Alwasilah
(2005:25), sebagai berikut.
1) Dalam
berjamaah (berkolaborasi) selalu ada imam atau seseorang yang dianggap paling
senior yang bertindak sebagai model. Guru adalah imam, yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman dalam menulis.
2) Kolaborasi
adalah ajang bertegur sapa dan bersilaturahmi ilmu pengetahuan. Disitu ada
pembelajaran berjamaah (social learning). Salah satu prinsipnya adalah,
bahwa setiap orang memiliki kelebihan tersendiri.
3) Imam –
pun jika keliru – harus diperingatkan dengan santun. Jadi saling mengingatkan
dalam kolaborasi, justru membuat anda semakin mengenal potensi diri dan membuat
tulisan semakin bernas.
4) Dalam
kolaborasi setiap orang dibiarkan mengembangkan potensi dan kesenangannya
mungkin menulis puisi bebas, atau artikel opini.
b.
Langkah-langkah Metode Kolaborasi
Berdasarkan uraian di atas,
Alwasilah (2005:31) memberikan ilustrasi langkah-langkah pembelajaran menulis
puisi bebas berdasarkan metode kolaborasi, yaitu sebagai berikut.
1)
Guru dalam lima menit menuntut siswa
berkonsentrasi untuk menemukan ide awal, mungkin perasaan atau memori.
2)
Guru menuntut siswa menuliskan beberapa
kata atau prase yang muncul dalam pikiran ketika mengingat objek yang menjadi
fokus penulisan puisi.
3)
Guru menuntut siswa untuk menuliskan
gagasannya secara singkat dalam bentuk puisi.
4)
Guru menyuruh siswa untuk membaca nyaring
puisi yang ditulisnya.
5)
Guru menuntut siswa agar melakukan
kolaborasi dengan temannya sehubungan dengan puisi yang ditulisnya (untuk
mendapat komentar).
6)
Guru menyuruh siswa untuk membaca
komentar dan saran yang diberikan oleh teman, dan menulis ulang kembali puisi
berdasarkan komentar.
c.
Keunggulan dan Kelemahan Metode Kolaborasi
Dalam setiap metode yang digunakan, sudah tentu memiliki kekurangan dan
kelebihan. Adapun kekurangan dari metode ini
adalah sebagai berikut.
1)
Kekurangan
a) Mungkin
terjadi pengelompokkan yang pesertanya
terdiri atas orang-orang yang
tidak tahu apa-apa sehingga kekuatan kelompok tidak seimbang.
b) Laporan
kelompok-kelompok kecil tidak tersusun secara sistematis dan tidak terarah.
c) Pembicaraan
mungkin dapat berbelit-belit.
d) Membutuhkan
waktu untuk mempersiapkan masalah dan untuk
pembagian masalah itu.
2)
Keunggulan
a) Peserta
didik yang kurang biasa menyampaikan
pendapat dalam kelompok belajar, seolah-olah dipaksa oleh situasi
untuk berbicara dalam kelompok
kecil.
b) Menumbuhkan
suasana yang akrab, penuh perhatian terhadap pendapat orang lain dan akan menyenangkan.
c) Dapat
menghimpun berbagai pendapat tentang
bagian-bagian masalah dalam waktu
singkat.
d) Dapat
digunakan bersama teknik lain, sehingga
penggunaan teknik ini dapat bervariasi.
3. Hakikat Aktivitas dan Hasil Belajar
Siswa
Pada bagian ini akan diuraikan tentang
hakikat aktivitas dan hasil belajar siswa, sebagaimana tertulis berikut.
a. Hakikat Aktivitas Belajar
Aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam
bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran
guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari
kegiatan tersebut (Kunandar, 2006:272). Peningkatan aktivitas siswa, yaitu
meningkatnya jumlah siswa yang terlibat aktif belajar, meningkatnya jumlah
siswa yang bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling
berinteraksi membahas materi pelajaran. Metode belajar yang bersifat
partisipatoris yang dilakukan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang
lebih kondusif, karena siswa lebih berperan dan lebih terbuka serta sensitif
dalam kegiatan belajar mengajar (Hermawan, 2006:78).
Menurut Kunandar (2006:272), indikator aktivitas
siswa dapat dilihat dari: (1) mayoritas siswa beraktivitas dalam pembelajaran;
(2) aktivitas pembelajaran didominasi oleh kegiatan siswa; dan (3) mayoritas
siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru dalam LKS melalui
pembelajaran kooperatif tipe STAD (StudentTeamsAchievementDivisons).
b. Hakikat Hasil Belajar
Menurut Sudjana (1991:45), hasil
belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat
pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis,
tes lisan, maupun tes perbuatan. Pendapat yang tidak jauh berbeda dikemukakan
Nasution (1989:112), bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu
yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan
dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar. Hasil belajar adalah
yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata
pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif (Hermawan, 2006:79).
Lebih lanjut dikemukakan, untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian
terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai
suatu materi atau belum. Penilaian merupakan upaya sistematis yang dikembangkan
oleh suatu institusi pendidikan yang ditujukan untuk menjamin tercapainya
kualitas proses pendidikan serta kualitas kemampuan peserta didik sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
Hasil belajar dapat dilihat dari
hasil nilai ulangan harian (formatif), nilai ulangan tengah semester
(subsumatif), dan nilai ulangan semester (sumatif). Dalam penelitian tindakan
kelas ini, yang dimaksud hasil belajar siswa adalah hasil ulangan harian yang
diperoleh siswa dalam mata pelajaran pengetahuan sosial. Ulangan harian
dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam satuan bahasan atau
kompetensi tertentu. Ulangan harian ini terdiri dari seperangkat soal yang
harus dijawab para peserta didik, dan tugas-tugas terstruktur yang berkaitan
dengan konsep yang sedang dibahas. Ulangan harian minimal dilakukan tiga kali
dalam setiap semester. Tujuan ulangan harian untuk memperbaiki modul dan
program pembelajaran serta sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan nilai
bagi para peserta didik.
G. Metodologi Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini, yaitusiswa kelas V SD Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten CiamisTahun Pelajaran 2007/2008,
yang berjumlah 31 orang, yang sedang menempuh semester 2pada
mata pelajaran bahasa Indonesia.
b.
Tempat
Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan di SD
Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis. Pemilihan tempat didasarkan pada tujuan, yaitu untuk memperbaiki
dan meningkatkan aktivitas serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran
menulis puisi bebas melalui penggunaan metode kolaborasi.
c. Waktu Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan pada
waktu semester 2 tahun pelajaran
2007/2008. Waktu yang diperlukan lebih kurang 2 bulan, yang terhitung sejak bulan Juli hingga bulan Agustus 2007. Waktu
pelaksanaannya mengikuti jam pelajaran yang telah diagendakan sekolah untuk
mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V pada semester ini.
d. Siklus PTK
Penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas yang diupayakan melalui penggunaan
metode kolaborasi direncanakan akan dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap
siklusnya terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan,
(3) pengamatan, dan (4) refleksi.
e. Sumber Data
Sumber
data dalam penelitian ini, yaitu
siswa, guru, dan teman sejawat. Sumber data dimaksud, lebih jelasnyasebagai berikut.
1. Siswa
Untuk
memperoleh data tentang peningkatan aktivitas dan hasil belajar dalam pembelajaran menulis puisi bebasmelalui penggunaan metode kolaboratif.
2. Guru
Untuk memperoleh data proses pengelolaan pembelajaran menulis puisi bebasberdasarkan
langkah-langkah metode kolaboratif.
3. Teman Sejawat
Teman sejawat diperlukan untuk memperoleh data secara komprehensiftentang kinerja guru dan siswa dalam upaya meningkatkan kualitas proses
dan hasil pembelajaran menulis puisi bebas melalui penggunaan metode kolaborasi.
f.
Teknik
Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
penelitian ini, seperti melalui tes, observasi, wawancara,
dan diskusi. Adapun penggunaan teknik tersebut di lapangan, yakni
sebagai berikut.
1.
Teknis tes digunakan
untuk memperoleh data hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebasdengan menggunakan metode
kolaboratif.
2.
Teknik observasi digunakan
untuk mengumpulkan data tentang aktivitas
belajar siswa
dalam pembelajaran menulis puisi bebasdengan menggunakan
metode kolaboratif.
3.
Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data
tentang tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran menulis puisi bebasyang disajikan dengan menggunakan metode kolaboratif.
4.
Teknik diskusi antara guru, teman sejawat, dan
kolabolator digunakan dalam rangka merefleksi hasil
siklus PTK.
g.
Alat
Pengumpulan Data
Alat pengumpul data penelitian
ini meliputi lembar tes, lembar observasi, lembar wawancara, dan lembar
diskusi.
h.
Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap
kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif
dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi
dalam kegiatan pembelajaran.
1.
Aktivitas belajar siswa
dalam pembelajaran menulis puisi bebas dengan menggunakan
metode kolaborasi dilakukan dengan cara menganalisis tingkat keaktifan
siswa dalam PBM. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan
rendah.
2.
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas dengan menggunakan metode
kolaboratif dilakukan dengan cara menganalisis nilai rata-rata hasil ulangan
setiap siklus PTK. Kemudian
dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah.
3.
Implementasi pembelajaran menulis puisi bebasyang disajikan dengan menggunakan metode kolaboratif
dilakukan dengan
cara menganalisis tingkat keberhasilan,
kemudian dikategorikan dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil, dan tidak
berhasil.
i.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini menempuh tahapan penelitian tindakan kelas,
seperti telah dikemukakan terdahulu. Jumlah siklus yang direncanakan sebanyak
tiga siklus. Dalam setiap siklusnya melalui empat tahapan, yakni: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
j.
Indikator
Kinerja
Indikator kinerja yang menunjukkan keberhasilan dari upaya yang telah
ditempuh ini bukan saja dilihat dari kinerjasiswa
tetapi juga guru, yang nota bene sebagai fasilitator
yang sangat berpengaruh terhadap kinerja siswa dan
kinerja komponen-komponen lainnya dalam sistem pembelajaran yang ditempuh. Adapun lebih jelasnya mengenai hal itu, seperti dijelaskan berikut.
1. Siswa
1)
Kinerja siswa dilihat dari aktivitas, dengan
indikator: aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan.
2)
Kinerja siswa dilihat dari hasil belajar, dengan
indikator tercapainya nilai kriteria ketuntasan minimal dan selalu meningkat
dalam setiap siklusnya.
2. Guru
Kinerja guru dilihat dari aktivitas, dengan indikator mengaktifkan,
mengkreatifkan, menginovatifkan, mengefektifkan, dan menyenangkan. Hal-hal
lainnya terkait dengan pengelolaan proses pembelajaran dilihat dari indikator
perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan upaya tindak lanjut.
H. Hasil Penelitian dan
Pembahasan
a. Hasil Penelitian
1.
Deskripsi Siklus I
Pembelajaran
menulis puisi bebasyang disajikan dengan menggunakan
metode kolaboratif pada siklus I, sudah dilaksanakan tetapi kurang sesuai
dengan rencana. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan sebagai berikut.
1)
Sebagian siswa belum
terbiasa dengan kondisi belajar berkolaborasi.
2)
Sebagian siswa
mulai terbiasa dengan kondisi belajar berkolaborasi, meski belum sepenuhnya dipahami benar.
Untuk mengatasi masalah di atas, telah dilakukan
upaya sebagai berikut.
1)
Guru secara intensif
memberi pengertian kepada siswa mengenai proses
belajar berkolaborasi yang efektif dan efisien.
2)
Guru berusaha
meningkatkan pemahaman siswa yang dinyatakan kurang optimal melalui penjelasan
singkat, namun cukup jelas.
Pada akhir siklus I
dari hasil pengamatan guru dan teman sejawat dapat disimpulkan sebagai berikut.
1)
Siswa mulai terbiasa dengan kondisi
belajar secara kolaboratif.
2)
Siswa mulai
merasa senang dengan cara belajar berdasarkan langkah-langkah metode
kolaboratif.
3)
Siswa sedikit
banyaknya beroleh suatu simpulan bahwa proses pembelajaran menulis puisi bebasberdasarkan metode kolaboratif memiliki
langkah-langkah tersendiri, yang membutuhkan kesungguh-sungguhan dalam
menjalaninya.
Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi pembelajaran menunjukkan
kondisi sebagai berikut.
1)
Hasil pengamatan
terhadap aktivitas
belajar siswa selama
mengikuti proses pembelajaran
menulis puisi bebasyang disajikan dengan menggunakan
metode kolaborasi pada siklus Iseperti
tertuang di tabel
berikut.
Tabel 1
Perolehan Nilai Aktivitas Belajar Siswapada Siklus I
No.
|
Subjek
|
Indikator Aktivitas
Belajar
|
||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
||
1
|
Subjek 01
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
2
|
Subjek 02
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
3
|
Subjek 03
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
4
|
Subjek 04
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
5
|
Subjek 05
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
6
|
Subjek 06
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
7
|
Subjek 07
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
8
|
Subjek 08
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
9
|
Subjek 09
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
10
|
Subjek 10
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
11
|
Subjek 11
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
12
|
Subjek 12
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
13
|
Subjek 13
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
14
|
Subjek 14
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
15
|
Subjek 15
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
16
|
Subjek 16
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
17
|
Subjek 17
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
18
|
Subjek 18
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
19
|
Subjek 19
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
20
|
Subjek 20
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
21
|
Subjek 21
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
22
|
Subjek 22
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
23
|
Subjek 23
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
24
|
Subjek 24
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
25
|
Subjek 25
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
26
|
Subjek 26
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
27
|
Subjek 27
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
28
|
Subjek 28
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
29
|
Subjek 29
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
30
|
Subjek 30
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
31
|
Subjek 31
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
Keterangan:
A.
Aktif
B.
Kreatif
C.
Inovatif
D.
Efektif
E.
Menyenangkan
1.
Kurang
2.
Cukup
2)
Hasil pengamatan
terhadap aktivitas guru dalam mengelola
proses pembelajaran menulis puisi bebas berdasarkan langkah-langkah metode
kolaborasi pada siklus I masih tergolong rendah, seperti tertuang pada tabel berikut. √
No.
|
Kegiatan
|
Indikator
|
Kategori Penilaian
|
|||
TM
|
KM
|
CM
|
M
|
|||
1
|
Perencanaan
|
Merumuskan Standar Kompetensi
|
|
|
|
|
Merumuskan Kompetensi Dasar
|
|
|
|
|
||
Merumuskan Indikator Hasil Belajar
|
|
|
|
|
||
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
|
|
|
|
|
||
Merumuskan Materi Pokok
|
|
|
|
|
||
Merumuskan Kegiatan Pembelajaran
|
|
|
|
|
||
Merumuskan
Alat dan Sumber Pembelajaran
|
|
|
|
|
||
Merumuskan Penilaian Pembelajaran
|
|
|
|
|
||
2
|
Pelaksanaan
|
Membuka pelajaran
|
|
|
|
|
Menjelaskan
Tujuan dan Cara Belajar Mencapainya
|
|
|
|
|
||
Memotivasi Siswa Sebelum Mengikuti Kegiatan Pembelajaran
|
|
|
|
|
||
Mengelola Kegiatan Eksplorasi
|
|
|
|
|
||
Mengelola Kegiatan Elaborasi
|
|
|
|
|
||
Mengelola Kegiatan Konfirmasi
|
|
|
|
|
||
Memberi Simpulan
|
|
|
|
|
||
Memberikan Tindak Lanjut
|
|
|
|
|
||
Memberikan Tindak Lanjut
|
|
|
|
|
||
3
|
Evaluasi/Penilaian
|
Prosedur
|
|
|
|
|
Teknik
|
|
|
|
|
||
Bentuk
|
|
|
|
|
||
Soal
|
|
|
|
|
3)
Hasil evaluasi siklus I menunjukkan kemampaun siswa dalam
memenuhi setiap tuntutan pembelajaran dinilai masih tergolong
kurang. Hal ini terbukti dari masih banyaknya siswa yang nilai
hasil belajarnya kurang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal yang telah
ditetapkan. Adapun perolehan nilai tersebut seperti tertuang pada tabel
berikut.
Tabel 2
Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
No.
|
Subjek
|
Nilai
|
Keterangan
|
1
|
Subjek 01
|
51
|
Kurang dari KKM
|
2
|
Subjek 02
|
55
|
Kurang dari KKM
|
3
|
Subjek 03
|
54
|
Kurang dari KKM
|
4
|
Subjek 04
|
63
|
Mencapai KKM
|
5
|
Subjek 05
|
57
|
Kurang dari KKM
|
6
|
Subjek 06
|
54
|
Kurang dari KKM
|
7
|
Subjek 07
|
58
|
Kurang dari KKM
|
8
|
Subjek 08
|
59
|
Kurang dari KKM
|
9
|
Subjek 09
|
67
|
Mencapai KKM
|
10
|
Subjek 10
|
66
|
Mencapai KKM
|
11
|
Subjek 11
|
52
|
Kurang dari KKM
|
12
|
Subjek 12
|
55
|
Kurang dari KKM
|
13
|
Subjek 13
|
56
|
Kurang dari KKM
|
14
|
Subjek 14
|
58
|
Kurang dari KKM
|
15
|
Subjek 15
|
58
|
Kurang dari KKM
|
16
|
Subjek 16
|
59
|
Kurang dari KKM
|
17
|
Subjek 17
|
53
|
Kurang dari KKM
|
18
|
Subjek 18
|
51
|
Kurang dari KKM
|
19
|
Subjek 19
|
68
|
Mencapai KKM
|
20
|
Subjek 20
|
70
|
Mencapai KKM
|
21
|
Subjek 21
|
71
|
Mencapai KKM
|
22
|
Subjek 22
|
54
|
Kurang dari KKM
|
23
|
Subjek 23
|
55
|
Kurang dari KKM
|
24
|
Subjek 24
|
68
|
Mencapai KKM
|
25
|
Subjek 25
|
69
|
Mencapai KKM
|
26
|
Subjek 26
|
58
|
Kurang dari KKM
|
27
|
Subjek 27
|
59
|
Kurang dari KKM
|
28
|
Subjek 28
|
55
|
Kurang dari KKM
|
29
|
Subjek 29
|
52
|
Kurang dari KKM
|
30
|
Subjek 30
|
67
|
Mencapai KKM
|
31
|
Subjek 31
|
69
|
Mencapai KKM
|
Untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalanpembelajaran menulis puisi bebasberdasarkan langkah-langkah metode kolaboratif siklus I, tim peneliti telah melakukan refleksi, yang hasilnya sebagai berikut.
1) Guru
belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran menulis
puisi bebasberdasarkan langkah-langkah metode kolaboratif. Hal ini dapat diketahui dari hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam mengelola proses pembelajaran.
2) Sebagian
siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar menulis puisi
bebasberdasarkan
langkah-langkah metode kolaboratif. Mereka merasa
senang dan antusias dalam belajar. Hal ini bisa dilihat dari hasil observasi
terhadap aktivitas siswa yang menunjukkan sebagian besar siswa kurang aktif,
kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan.
3) Hasil
evaluasi siklus I menunjukkan sebagian
besar siswa kurang mampu mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan.
Untuk memperbaiki kelemahan dan
mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I,
maka pada pelaksanaan pembelajaranmenulis puisi
bebasyang disajikan dengan menggunakan metode kolaboratif di siklus IIdapat
dibuat perencanaan sebagai berikut.
1)
Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar lebih baik dan bersungguh-sungguh dalam memenuhi
setiap tuntutan pembelajaran.
2)
Secara intensif membimbing siswa yang
mengalami kesulitan.
3)
Memberi penghargaan kepada siswa yang mencapai tarap belajar dan hasil yang diinginkan.
2. Deskripsi Siklus II
Pembelajaran menulis puisi bebasyang disajikan dengan menggunakan metode
kolaboratif pada siklus II, sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Adapun hasilnya
menunjukkan sebagai berikut.
1) Suasana
pembelajaran menulis puisi bebassudah mengarah
pada proses belajar berdasarkan langkah-langkah metode
kolaboratif. Tugas yang diberikan guru kepada masing-masing dapat dikerjakan dengan baik. Hal ini ditunjukkan oleh perilaku yang diharapan, seperti ketua kelompok
sudah mampu memimpin jalannya diskusi, antarsiswa dalam kelompok yang sudah
dibentuk mampu memerankan tugasnya dengan cukup baik, dan antarkelompok
berkompetisi dengan baik.
2) Efektivitas waktu dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang kompetitif dalam
penyelesaian tugas.
3) Kualitas hasil tugas cukup memenuhi tuntutan.
4) Sedikit siswa yang mengalami kendala, terkait dengan pemahamannya
terhadap setiap tuntutan menulis puisi bebas dan langkah-langkah belajar secara
kolaboratif.
Kondisi seperti
di atas diperkuat oleh penilaian kedua orang pengamat, yang dituangkan pada
tabel berikut.
Tabel 3
Perolehan Nilai Aktivitas Belajar Siswapada Siklus II
No.
|
Subjek
|
Indikator Aktivitas
Belajar
|
||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
||
1
|
Subjek 01
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
Subjek 02
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
Subjek 03
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
4
|
Subjek 04
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
5
|
Subjek 05
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
6
|
Subjek 06
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
7
|
Subjek 07
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
8
|
Subjek 08
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
9
|
Subjek 09
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
10
|
Subjek 10
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
11
|
Subjek 11
|
2
|
2
|
2
|
1
|
1
|
12
|
Subjek 12
|
2
|
2
|
2
|
1
|
1
|
13
|
Subjek 13
|
3
|
3
|
2
|
2
|
3
|
14
|
Subjek 14
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
15
|
Subjek 15
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
16
|
Subjek 16
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
17
|
Subjek 17
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
18
|
Subjek 18
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
19
|
Subjek 19
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
20
|
Subjek 20
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
21
|
Subjek 21
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
22
|
Subjek 22
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
23
|
Subjek 23
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
24
|
Subjek 24
|
2
|
2
|
2
|
1
|
1
|
25
|
Subjek 25
|
2
|
2
|
2
|
1
|
1
|
26
|
Subjek 26
|
3
|
3
|
2
|
2
|
3
|
27
|
Subjek 27
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
28
|
Subjek 28
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
29
|
Subjek 29
|
2
|
2
|
1
|
1
|
1
|
30
|
Subjek 30
|
3
|
3
|
3
|
2
|
3
|
31
|
Subjek 31
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
Keterangan:
A.
Aktif
B.
Kreatif
C.
Inovatif
D.
Efektif
E.
Menyenangkan
1.
Kurang
2.
Cukup
3.
Baik
Berdasarkan pengamatan dan evaluasi siklus II, menunjukkan
perubahan yang lebih baik dari siklus I.
Jelasnya mengenai hal itu, sebagai berikut.
1)
Hasil pengamatan
terhadap aktivitas
siswa dalam PBM selama siklus II dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel
2
Perolehan Skor Aktivitas
Belajar Siswa dalamPBM Siklus II
Kelompok
|
Skor Perolehan
|
Skor Ideal
|
Persentase
|
Keterangan
|
Kelompok 1
|
12
|
16
|
75
|
|
Kelompok 2
|
13
|
16
|
81
|
|
Kelompok 3
|
14
|
16
|
88
|
Tertinggi
|
Kelompok 4
|
11
|
16
|
69
|
|
Kelompok 5
|
10
|
16
|
63
|
Terendah
|
Kelompok 6
|
11
|
16
|
69
|
|
Kelompok 7
|
12
|
16
|
75
|
|
Kelompok 8
|
13
|
16
|
75
|
|
Rerata
|
12
|
16
|
74
|
|
Grafik 2
Perolehan Skor Aktivitas Belajar Siswa dalam PBM Siklus
II

2)
Hasil observasi aktivitas mengajar guru
dalam PBM pada siklus II tergolong sedang. Hal ini berarti mengalami
perbaikan dari siklus I. Dari skor ideal 44, nilai yang
diperoleh adalah 35 atau 80%.
3)
Hasil evaluasi penguasaan siswa terhadap
materi pembelajaran pada siklus II tergolong sedang, yakni dari nilai skor
ideal 100 nilai rerata skor perolehan adalah 70 atau 70%.
4)
Hasil evaluasi siklus II
mengalami peningkatan yang sebelumnya 5,48 menjadi 6,53. Ini berarti naik 1,05.
Untuk mengetahui keberhasilan dan
kegagalan pembelajaran
menulis puisi bebasyang disajikan dengan menggunakan
metode kolaboratif pada siklus II, maka
tim peneliti melakukan refleksi, yang hasilnya sebagai berikut.
1)
Aktivitas belajar siswa
dalam PBM siklus II sudah mengarah ke langkah-langkah belajar berdasarkan metode kolaboratif. Siswa mampu
membangun kerja sama dalam kelompok untuk memahami tugas yang diberikan guru.
Siswa mulai mampu berpartisipasi dalam kegiatan dan tepat waktu dalam
melaksanakannya. Siswa mulai mampu mempresentasikan hasil kerja dengan baik.
Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi terhadap aktivitas siswa
meningkat dari 69% pada siklus 1 menjadi 74% pada siklus II.
2)
Meningkatnya aktivitas siswa dalam PBM
didukung oleh meningkatnya aktivitas guru dalam mempertahankan dan meningkatkan
suasana pembelajaran yang mengarah pada langkah-langkah metode kolaboratif. Guru secara intensif membimbing siswa
saat mengalami kesulitan dalam PBM. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi
aktivitas guru dalam PBM meningkat dari 61,36% pada siklus 1 menjadi 80% pada
siklus II.
3)
Meningkatnya aktivitas siswa dalam
melaksanakan evaluasi berdampak pada meningkatnya kemampuan siswa dalam
menguasai materi pembelajaran. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi diperoleh 6,20
pada siklus I meningkat menjadi 7,00 pada siklus II.
4)
Meningkatnya rata-rata nilai hasil evaluasi pada siklus II menjadi
6,53.
5)
Masih terdapat beberapa orang siswa yang dinyatakan
belum tuntas, karena hasil evaluasinya kurang mencapai nilai yang telah
ditetapkan sebagai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Oleh karena itu, maka
dilaksanakan pembelajaranmenulis puisi bebasberdasarkan langkah-langkah metode kolaboratif pada siklus III.
3.
DeskripsiSiklus III
Pembelajaran menulis puisi bebasyang disajikan dengan menggunakan metode kolaboratif
pada siklus
III, sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana serta
berhasil meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Adapun hasilnya
menunjukkan sebagai berikut.
1)
Suasana pembelajaran menulis puisi bebassudah lebih mengarah pada
langkah-langkah metode kolaboratif. Tugas yang
diberikan guru kepada kelompok dengan menggunakan lembar kerja akademik mampu
dikerjakan dengan lebih baik lagi. Siswa dalam satu kelompok menunjukkan saling
membantu untuk menguasai materi pelajaran yang telah diberikan melalui tanya
jawab atau diskusi antarsesama anggota kelompok. Siswa kelihatan lebih antusias
mengikuti PBM.
2)
Hampir semua siswa merasa termotivasi
untuk bertanya dan menanggapi suatu presentasi dari kelompok lain.
3)
Suasana pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan sudah lebih tercipta.
Berdasarkan pengamatan dan evaluasi siklus
III, hasilnya menunjukkan sebagai berikut.
1)
Hasil pengamatan
terhadap aktivitas
belajar siswa selama
mengikuti PBM
siklus III seperti tertuang pada
tabel berikut.
Tabel 3
Perolehan Skor Aktivitas Belajar Siswa dalam PBM Siklus
III
Kelompok
|
Skor Perolehan
|
Skor Ideal
|
Persentase
|
Keterangan
|
Kelompok 1
|
14
|
16
|
88
|
|
Kelompok 2
|
14
|
16
|
88
|
|
Kelompok 3
|
15
|
16
|
94
|
Tertinggi
|
Kelompok 4
|
13
|
16
|
81
|
|
Kelompok 5
|
12
|
16
|
75
|
Terendah
|
Kelompok 6
|
13
|
16
|
81
|
|
Kelompok 7
|
14
|
16
|
88
|
|
Kelompok 8
|
14
|
16
|
88
|
|
Rerata
|
12
|
16
|
85
|
|
Grafik 3
Perolehan Skor
Aktivitas Belajar Siswa dalam PBM Siklus III

2)
Hasil pengamatan
aktivitas
mengajar guru dalam PBM siklus IIImendapat
rerata nilai perolehan 40 dari skor ideal 44 atau 91%. Hal ini berarti
menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan dari siklus sebelumnya.
3)
Hasil evaluasi siklus III menunjukkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran
memiliki nilai rerata 85 atau 85% dari skor ideal 100. Hal ini berarti penguasaan
siswa terhadap materi pembelajaran tergolong tinggi.
4)
Hasil evaluasi siklus
IIImengalami
peningkatan yang cukup berarti, yakni 7,60, sedangkan sebelumnya 5,48 pada
siklus I dan pada siklus II 6,53.
Untuk mengetahui
keberhasilan dan kegagalan pembelajaran menulis puisi bebasberdasarkan langkah-langkah metode kolaboratif pada siklus III, tim
peneliti telah melaksanakan refleksi, yang hasilnya menunjukkan sebagai
berikut.
1)
Aktivitas belajar siswa
dalam PBM siklus IIIsudah mengarah ke langkah-langkah metode kolaboratif.
Siswa mampu membangun kerja sama dalam kelompok untuk memahami tugas
yang diberikan guru. Siswa mulai mampu berpartisipasi dalam kegiatan dan tepat
waktu dalam melaksanakannya. Siswa mulai mampu mempresentasikan hasil kerja.
Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi terhadap aktivitas siswa
meningkat dari 74% pada siklus II menjadi 85%
pada siklus III.
2)
Meningkatnya aktivitas belajar siswa
dalam PBM siklus IIIdidukung oleh meningkatnya aktivitas mengajar guru, baik
dalam mempertahankan dan meningkatkan suasana pembelajaran yang mengarah pada
langkah-langkah metode kolaboratif. Guru secara intensif
membimbing siswa, terutama saat siswa mengalami kesulitan dalam PBM dapat
dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dalam PBM meningkat dari 80% pada
siklus II menjadi 91% pada siklus III.
3)
Meningkatnya aktivitas belajar
siswa dalam melaksanakan evaluasi berkontribusi terhadap meningkatnya kemampuan
siswa dalam menguasai materi pembelajaran. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi
7,00 pada siklus II meningkat menjadi 8,50 pada siklus III.
4)
Meningkatnya rata-rata nilai evaluasi dari
5,48 (siklus I) menjadi 6,53 (siklus II)
dan 7,33 (siklus III).
5)
Seluruh siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal,
sehingga PTK berakhir sampai siklus III.
b.
Pembahasan
Setelah
mendeskripsikan data hasil penelitian tindakan kelas
dalam pembelajaran
menulis puisi bebasyang disajikan dengan menggunakan
metode kolaboratif yang berlangsung dalam tiga siklus ini, langkah
berikutnya adalah melakukan pembahasan, agar dapat diketahui kebermaknaan dari hasil penelitian ini.
Upaya
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas V SD Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten
Ciamismelalui penggunaan metode kolaboratif telah dilakukan
guru secara kolaborasi dengan tim peneliti yang telah dibentuk. Upaya ini telah ditempuh dalam tiga siklus. Setiap siklusnya
menempuh empat tahapan lazimnya penelitian tindakan kelas, antara lain: (1)
perencanaan (planning) tindakan; (2)
pelaksanaan tindakan (acting) sesuai
dengan rencana; (3) pengamatan (observing)
terhadap proses tindakan; dan (4) refleksi (reflecting). Setelah membahas hasilnya, diperoleh gambaran sebagai berikut.
1. Aktivitas belajar siswa Kelas V SD Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten
Ciamis dalam pembelajaran menulis puisi bebasyang disajikan dengan menggunakan metode kolaboratif,
secara bertahap mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
2. Hasil belajar siswa Kelas V SD Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten
Ciamis dalam pembelajaran menulis puisi bebasyang disajikan
dengan menggunakan metode kolaboratif secara bertahap mengalami peningkatan ke
arah yang lebih baik, hingga pada siklus III seluruh siswa dinyatakan mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran
ini. Meningkatnya hasil belajar siswa Kelas V SD Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten
Ciamis terjadi karena aktivitas belajarnya mengalami perbaikan ke arah yang diinginkan.
3. Adanya perubahan aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas V SD
Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan
Cimerak, Kabupaten
Ciamis disebabkan oleh perlakuan yang diupayakan guru
mengenai sasaran. Perlakuan dimaksud, yaitu metode kolaboratif.
I. Simpulan
Simpulan yang dapat diambil setelah melaksanakan serangkaian kegiatan
penelitian dan membahas hasilnya, yaitu yaitu sebagai berikut.
1.
Penggunaan metode
kolaboratif dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa Kelas V SD
Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan
Cimerak, Kabupaten
Ciamis dalam pembelajaran menulis puisi bebas bebas.
2.
Penggunaan metode kolaboratif dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas
V SD Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan
Cimerak, Kabupaten
Ciamisdalam pembelajaran menulis puisi bebas bebas.
J. Daftar Pustaka
Akhadiah,
Sabarti. 2002. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah.
(2007). Pokoknya Menulis. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.
Anshori, Dadang S dan Khaerudin Kurniawan. 2005. Bahasa
Jurnalistik. Bandung: Pusat Studi Literasi.
Arikunto,
Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara.
BSNP. 2006. Silabus
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP. Jakarta : Depdiknas.
Djuraid, Husnun N. 2007. Panduan Menulis Berita.
Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Hermawan, Asep.
2007. Pengembangan Profesi Guru Melalui
Tindakan Reflektif dan Aplikatif Diri Menjadi Peneliti Mahir dalam Penelitian
Tindakan Kelas. Makalah: Tidak Dipublikasikan.
----------------------.
2007.
Strategi Peningkatan Kinerja Guru dalam
Mengelola Pembelajaran Melalui Penelitian Tindakan Kelas Secara Profesional dan
Bermutu. Makalah: Tidak Dipublikasikan.
Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2010. Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung : Rosda Karya.
Mulyasa, E. 2008. Implementasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Martinis Yamin. 2007. Model Pembelajaran Konstruktivisme. Bandung : Alfabeta.
Nurgiyantoro,
Burhan. 2007. Penilaian Pembelajaran
Berorientasi Kompetensi Berbahasa. Yogyakarta: BPFE.
Nurhadi. 2003. Pendekatan
Kontekstual(Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jakarta :
Depdiknas.
Rosidi, Imron. 2007.
Menulis... Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius.
Santana K, Septiawan. 2005. Jurnalisme
Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Sugihastuti. 2005. Penggunaan
Bahasa dalam Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada
Press.
Suriamiharja,
Agus, dkk. 1996. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Tarigan, H.G.
1997. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Pedoman Penyusunan Usulan dan Laporan Akhir Penelitian
Tindakan Kelas oleh TIM Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, FKIP,
Universitas Galuh Ciamis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar